Daerah Selat Sunda merupakan zona transisi dua sistem penunjaman yang berbeda memiliki beberapa fitur tektonik menarik seperti aseismic gap (Spicak dkk., 2002) dan bentuk konkaf pada palung (Handayani dan Harjono, 2008). Kondisi tektonik ekstensional yang terjadi di Selat Sunda adalah akibat pergerakan sliver plate pada forearc Sumatara ke arah Barat Laut sehingga memicu terjadinya bukaan (Huchon dan Le Pichon, 1984). Tulisan in bertujuan untuk membahas secara khusus tentang seismisitas Selat Sunda tepatnya di bawah Gunungapi Anak Krakatau dengan melakukan relokasi hiposenter gempabumi berdasarkan data katalog arrival time BMKG periode tahun 2009 – 2017
Klik disini jika halaman pdf dibawah ini di tampil